- BENARKAH ADA SETITIK CAHAYA TERANG NASIB PERANGKAT DESA DALAM REVISI UU DESA?
- BUKAN PERTENGAHAN SEPTEMBER, INI JADWAL AGENDA RAPIMNAS PPDI TAHUN 2023
- TIDAK HARUS MUNDUR, BEGINI SYARAT PERANGKAT DESA APABILA IKUT PILKADES
- 49 DESA DI KEBUMEN GELAR PILKADES SERENTAK, CEK DAFTAR DAN JADWAL TAHAPANNYA
- TIDAK MASUK PROLEGNAS PRIORITAS TAHUN 2023, BAGAIMANA NASIB REVISI UU DESA?
- PENGAMBILAN SUMPAH JANJI DAN PELANTIKAN PERANGKAT DESA PURWOHARJO
- KETUA PPDI KECAMATAN PURING MENGHADIRI PELANTIKAN PERANGKAT DESA TERPILIH DI DESA ARJOWINANGUN
- Jipang Kacang, Diproduksi Sejak Nenek Moyang
- Asal Usul Sate Ambal, Kuliner Khas dari Desa Ambalresmi di Kebumen
- Rapat Pengurus PPDI Jawa Tengah, Siapkan Program Kerja Yang Efektif Dan Efisien
NATA DE COCO PERASA ALAMI

Sebagaimana kita ketahui bersama selama bertahun-tahun hingga saat ini,
nata de coco yang berkembang di pasaran hampir semuanya menggunakan
perasa instan buatan pabrik. Hal itu tentunya berdampak tidak baik bagi
kesehatan konsumen. Sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan, Unit
Pengolahan Kelapa Terpadu "SUN COCO" membina para perajin minuman nata
de coco di Desa Petanahan untuk beralih menggunakan perasa alami. Bahan
perasa yang digunakan ternyata mudah didapatkan dan sebagian berasal
dari lingkungan di sekitar mereka.
Â
Penggunaan perasa alami itu
dilakukan setelah pelatihan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) Jawa Tengah, baru-baru ini. Wacana penggunaan perasa alami itu
disambut positip oleh perajin, sehingga perajin langsung
mempraktikkannya BUMDes Petanahan merupakan salah satu sentra nata de
coco di Kebumen, dengan hasil produksinya mencapai 5–6 ton perminggu.
Pembuatannya memanfaatkan air kelapa yang berasal dari pengolahan kopra
di desa itu. Selain dijual ke pabrik di Yogyakarta melalui BUMDes,
perajin mengolah sebagian nata de coco menjadi minuman siap saji dengan
perasa alami. Minuman itu dipasarkan di sejumlah pasar dan toko serta
diecerkan para pedagang sayur keliling di Kecamatan Petanahan dan
Klirong.
Perasa alami yang digunakan di antaranya berasal dari
kulit kayu secang, kayu manis, jeruk purut dan jahe. Kulit kayu secang
dan kayu manis bisa diperoleh di Pasar Petanahan, sedangkan jeruk purut
dan jahe banyak ditanam oleh warga setempat. Saat rasa baru itu
dilempar ke pasaran, ternyata konsumen menyambut gembira. Para perajinÂ
merasa semangat menggunakan perasa alami. Selain lebih aman bagi
kesehatan, pemakaian perasa alami ini diharapkan bisa menjadi trade mark
Nata Decoco Kabupaten Kebumen.
